Aset tetap dan Depresiasi
6 September, 2022 oleh
Cindy Keysha Rahmah
| No comments yet
 
Dalam menjalankan suatu bisnis, perusahaan perlu membeli peralatan-peralatan yang cukup mahal untuk digunakan selama bertahun tahun. Peralatan-peralatan perusahaan tersebut lah yang disebut dengan aset. Aset adalah sumber daya yang dimiliki oleh suatu perusahaan dan diharapkan untuk mampu menghasilkan keuntungan di masa yang akan mendatang. Aset tetap adalah aset berwujud yang bersifat tetap, memiliki masa manfaat jangka panjang lebih dari 12 bulan, dan diperoleh dengan maksud untuk digunakan oleh masyarakat umum. 
Klasifikasi aset tetap, antara lain :
  • Tanah
  • Kendaraan
  • Gedung dan Bangunan
  • Mesin dan Peralatan
  • Jalan, Irigasi, dan Jaringan
  • Aset tetap lainnya
Pengakuan aset tetap ditandai dengan telah diterimanya hak kepemilikan atas aset tetap. Cara perolehan aset tetap dapat dilakukan dengan pembelian atau dengan pertukaran aset, donasi, swakelola, dan sebagainya. Dalam perolehan aset-aset tersebut, biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan pastinya sangatlah mahal. Untuk itu, biaya-biaya untuk keperluan tersebut biasanya akan dibebankan ke beberapa tahun ke depan sesuai dengan efektifitas penggunaannya. Cara tersebutlah yang biasa kita sebut dengan penyusutan atau depresiasi. 
Depresiasi adalah biaya yang muncul karena adanya penggunaan aset secara terus menerus yang menyebabkan turunnya nilai dari aset tersebut sehingga terjadi penyusutan manfaat serta kualitasnya dan mengakibatkan harga aset juga ikut menurun. 
Faktor faktor yang dapat memengaruhi depresiasi ini antara lain :
  1. Biaya Perolehan (Cost), merupakan faktor utama yang menjadi dasar perhitungan seberapa besar depresiasi yang harus dialokasikan per periode akuntansi. Biaya biaya yang termasuk dalam Cost ini yaitu seperti harga pembelian aset, pengadaan alat transportasi, biaya pengiriman, dan sebagainya. 
  2. Perkiraan umur ekonomis aset (Estimate Economic Life of Asset), yaitu perkiraan terhadap berapa lama sebuah aset dapat digunakan untuk operasional produksi sebuah perusahaan dan kapan akan mengalami penurunan kualitas produksi. Umur ekonomis dapat dinyatakan dalam jangka waktu (minggu bulan tahun), unit aktivitas, dan unit output. Dalam menentukan estimasi tersebut, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti tujuan penggunaan aktiva, pemeliharaan dan perbaikan, kerentanan atas kerusakannya. Dalam hal ini, jumlah depresiasi bisnis yang lebih kecil akan dibebankan kepada aset yang memiliki manfaat dengan usia yang lebih panjang dan sebaliknya.
  3. Perkiraan nilai sisa aset (Estimated Residual Value of Asset), Perusahaan memperkirakan dan mempertimbangkan kapan kira kira akan melepaskan aset yang tidak dipergunakan kembali agar tetap memiliki nilai residu yang tinggi. Perolehan aset sisa tersebut diperoleh dari hasil penjualan, sewa, ataupun diputarkan.



Cindy Keysha Rahmah 6 September, 2022
Share this post
Label
Arsip
Masuk to leave a comment